Jumat, 08 Oktober 2010

HOW TO Be

Bagaimana Menjadi Seorang Pakar IT ?

Rabu, 23 September 2009 | 08:27 WIB

Jikalau kita sudah berkecimpung di dalam bidang IT, tentu kita ingin lebih mengetahui lebih dalam lagi mengenai teknologi IT. Oleh karena itu Salah satu pertanyaan yang sering muncul oleh orang IT ialah bagaimana menjadi seorang Pakar IT?

Berikut adala Point2 nya:

1. Bergairah, belajar dan praktek.

Hal pertama yang sangat penting menurut saya adalah bergairah, minat, kecintaan. Sama seperti bidang lain, penguasaan bidang IT harus disertai dengan adanya keinginan yang menggebu-gebu.


Untuk dapat menguasai IT tidak terjadi dalam waktu sekejap, tetapi membutuhkan waktu yang memiliki proses. Dan itu tidak bisa tercipta hanya dengan mengikuti sebuah seminar saja. Banyak sekali kita melihat banyak orang/siswa yang datang ke seminar dan kemudian berharap menjadi seorang pakar. Ini sama seperti kita menonton pertandingan tinjua dan kemudian pulang ke rumah terobsesi menjadi seorang jago tinju. Tidak bisa! Untuk menjadi pakar sungguhan dibutuhkan waktu tahunan, kecuali Anda mau sekedar menjadi "pakar" (atau sering juga disebut selebriti IT).

Belajar dan praktek merupakan metoda yang harus dilakukan. Belajar di sini termasuk membaca buku, majalah, dan sumber referensi lainnya (kalau sekarang adalah Internet). Jika diperlukan, pelajari juga latar belakang teorinya. Praktek mencoba menerapkan apa yang Anda baca untuk meningkatkan ketrampilan (skill) dan memperkaya "perpustakaan" solusi Anda.

Untuk urusan membaca, usahakan semua buku IT dibaca dan juga harus maniak IT.

Untuk soal praktek, banyak yang mengeluh tidak punya uang untuk membeli komputer. Dan kita diperhadapkan untuk membeli komputer. Untuk praktek komputer anda tidak harus memiliki komputer sendiri. Ada banyak tempat untuk belajar komputer, seperti misalnya lab di kampus, dan warnet. Anda bisa bekerja di sana sambil belajar. Kalau perlu bekerja tanpa dibayar. 

Pendidikan formal, training, atau belajar sendiri ?

Ada orang-orang yang memberi contoh bahwa pendidikan formal di dunia IT tidak diperlukan karena bisa dipelajar sendiri. Kemudian mereka memberikan contoh-contoh jagoan IT di sekitar mereka yang tidak memiliki pendidikan formal di bidang IT. Bill Gates drop out dari Harvard. Steve Jobs tidak pernah menyelesaikan college. Masih banyak contoh lainnya. Tapi, apakah benar bahwa pendidikan formal tidak dibutuhkan? Orang lupa bahwa untuk satu Bill Gates yang sukses, mungkin ada 10 ribu dropout yang gagal. Tentu saja berita mengenai dropout yang gagal tidak menarik untuk diceritakan sehingga dapat dianggap natural saja. Maka akan aneh jika kesuksesan dropout dianggap normal. Saya masih termasuk yang beranggapan bahwa pendidikan formal itu dibutuhkan karena dia memberikan fondasi, meskipun itu bukan menjadi jaminan kesuksesan.

Lantas bagaimana dengan orang yang tidak berpendidikan formal? Mereka bisa saja berhasil, asal mau berusaha lebih keras. Salah satu jalur yang dapat ditempuh adalah dengan mengikuti training, bahkan training di beberapa tempat malah memiliki nilai (value) yang lebih tinggi dibandingkan pendidikan formal biasa. Hal ini dibuktikan dengan lebih diakuinya sertifikat vendor (yang notabene terkait dengan training, bukan dengan pendidikan formal) dibandingkan dengan ijasah perguruan tinggi.

Dalam belajar sendiri usahakan mencoba mencari (buku) referensi yang terbaik, referensi yang digunakan oleh para pakar lainnya. Caranya adalah dengan mencari informasi di milis, situs web, dan tanya ke orang lain. Kadang buku referensi ini sukar dimengerti, akan tetapi lama kelamaan saya menjadi lebih mengerti mengapa referensi tersebut digunakan. Jadi saya tidak mencari buku "xyz for dummies" atau buku terjemahan yang malah membingungkan. Jika ingin berguru, cari guru yang terbaik. 

Catatan mengenai nama buku. Biasanya buku diberi julukan berdasarkan gambar sampul (cover) dari buku itu. Sebagai contoh buku "camel" memiliki sampul bergambar onta.

Bahasa pemrograman apa yang harus saya kuasai ?

Setiap waktu selalu muncul bahasa pemrograman (dan metodologi) yang baru. Pada saat saya belajar pemrograman, bahasa FORTRAN dan pembuatan flow chart merupakan hal yang wajib diketahui oleh seorang programmer. Kalau sekarang mungkin bahasa Java atau C/C++ yang lebih dicari. Demikian pula metodologi yang menggunakan agile atau extreme programming mungkin sedang naik daun. Untuk pengembangan yang berbasis web, bahasa PHP dan ASP yang sedang populer. (Saya sendiri lebih suka menggunakan bahasa perl.)

Jadi bagaimana ? Apakah Anda perlu mengetahui semua bahasa yang baru ? Jawabannya adalah tidak. Dalam hal ini mungkin kita termasuk orang yang "haus" karena kita senang mencoba bahasa-bahasa yang baru.) Hal yang paling penting adalah dasar-dasar dari pemrograman. Bahasa hanya sekedar "alat komunikasi." Jika Anda menguasai C, misalnya, maka tidaklah terlalu sukar untuk menguasai bahasa lain (yang filosofinya sama atau mirip). Namun jika Anda tidak memiliki dasar pemrograman, maka akan sulit bagi untuk berkembang. Sebagai contoh, jikalau Anda menguasai bahasa perl. Ketika muncul bahasa PHP maka dengan mudah Anda mengerti karena sedikit banyak prinsipnya tidak jauh berbeda dengan bahasa perl.

(RV/ICTF)

 


Kamis, 30 September 2010

Internet Dapat Mencegah Pikun

Ini adalah berita gembira bagi para netters dan bloggers pada umumnya sekaligus bagi para lanjut usia ( lansia ) khususnya.

Karena dengan mengakses internet, kita tidak hanya dapat mengetahui informasi tetapi dengan surfing di dunia maya ini, dapat membantu untuk memperbaiki dan melatih fungsi otak.

Dan ini, khususnya bagi lansia, dapat mencegah pikun (dementia) yang seringkali mengancam orang lanjut usia, karena dengan mengakses internet berarti kita sudah melakukan atau melibatkan otak dalam sebuah aktivitas yang cukup rumit sehingga fungsi otak tetap dapat dipertahankan.

Dengan surfing di internet, ibaratnya kita seperti membaca sebuah buku, sehingga bagian otak yang berfungsi untuk pengendalian bahasa, pengendalian daya ingat dan daya visual akan ikut bekerja, bahkan menambahkan aktivitas tambahan bagi otak yaitu untuk pengendalian keputusan dan pertimbangan.

Ini yang membedakannya dengan membaca, karena bila kita surfing di internet maka kita akan dihadapkan dengan berbagai macam pilihan informasi yang harus kita pilih atau kita klik, dengan adanya keputusan yang harus dibuat inilah aktivitas bagian otak untuk pembuatan keputusan dan pertimbangan akan terus diasah.

Nah, bila lansia sering2 mencari informasi di internet akan menghambat sejumlah proses penuaan pada otak seperti pengurangan atau penciutan aktivitas sel otak dan akan membuat orang tua ini tetap segar ingatannya.

Ada juga beberapa kegiatan lain yang disinyalir dapat juga mencegah dementia/pikun yaitu bermain puzzle, bermain musik, main catur dan juga harus dibantu dengan menjaga makanan dengan gizi yang seimbang dan tidak lupa pula dengan olah raga yang teratur

Strategi Pemasaran Minuman Isotonik Mizone

Strategi Pemasaran Minuman Isotonik Mizone



STRATEGI PEMASARAN MIZONE DENGAN MARKETING MIX

Marketing mix merupakan suatu alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Mizone sebagai pendatang baru minuman isotonik menunjukkan eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga, Distribusi, Promosi) yang kompetitif . Launching produk pada saat yang tepat, variasi rasa yang disukai konsumen, harga yang terjangkau semua kalangan, ketersediaannya yang merata hampir di seluruh pelosok, serta strategi promosi yang edukatif dan kreatif mampu mereduksi pangsa pasar market leader minuman isotonik (Pocari Sweat) sebesar 30% dan menempati urutan kedua market share kategori minuman isotonik.

Strategi Marketig Mix PT Danone Aqua terhadap Mizone

1) Produk (product)

Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan kategori minuman isotonik bernutrisi. Diluncurkan pertama kali pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina (www.mizone-indonesia.com).

Pada November 2006 Mizone dilanda krisis karena tidak menantumkan salah satu bahan pengawet (natrium benzoat) dalam kemasannya. BPOM memberikan tenggat waktu hingga Desember 2006 agar Mizone menarik produknya dari pasaran dan memperbaiki label pada kemasan. Pada saat itu, Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Penjualan turun drastis sedikitnya Rp 35 miliar perhari. Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan edukasi kepada konsumen melalui promosi baik below the line maupun above the line.

2). Harga (Price)

Dari segi harga, Mizone sangat kompetitif sekitar Rp 2.500 untuk isi 500 mL, jika dibandingkan dengan isotonik dalam kemasan kaleng yang yang harganya sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml .

3). Distribusi (Place)

Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan jalur distribusi Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional (mudah dijumpai di warung dan toko-toko yang menjual produk Aqua). Sampai ada suatu istilah di kalangan distributor “di mana ada Aqua, disitu ada Mizone”.

4). Promosi (Promotion)

Target pasar Mizone adalah semua kalangan umur, namun dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivtas yang dinamis. Mizone melakukan kampanye besar-besaran lewat placement iklan di televisi (TV), radio, media cetak, dan media luar ruang. Belanja iklan Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan kompetitornya, yaitu sebesar 46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road show di beberapa kota besar pada pusat keramaian. Mizone memasuki sekolah dengan membuat iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga (lapangan basket) serta di white board SMA ternama di beberapa kota besar.

Momen puasa (November 2006) menjadi peluang Mizone dalam mempromosikan produknya. Mizone melakukan berbagai variasi program baik di radio, games pada pusat keramaian, dan 2 iklan komersial di TV. Program “It’s Mizone Time” pada beberapa stasiun radio di Jakarta, Surabaya dan Bandung yang menawarkan kuis yang menarik serta penerbitan buletin dengan tema yang unik bertajuk “Recharge your Body during Fasting Month” yang tersebar di beberapa supermarket/ mall, masjid, kampus, dan kantor memperkenalkan Mizone pada masyarakat luas.

Memasuki tahun 2008, strategi pemasaran Mizone diarahkan untuk mengomunikasikan benefit produk. Dari sisi kreatif, Mizone berusaha keluar dengan kampanye berupa testimonial yang disebut “Tantangan Mizone Jadi 100% Kamu”. Konsumen dipiih secara acak untuk minum Mizone selama 8 hari. Kemudian, merekam aktivitas minimal 5 menit setiap hari setelah minum Mizone. Dari event itu, Mizone berhasil membuat 12 versi iklan dengan 3 konsumen berbeda. Langkah ini mampu meningkatkan interaktivitas dan customer engangement antara konsumen dengan Mizone. Memasuki Juni 2008, Mizone tetap fokus untuk mengomunikasikan benefit-nya. Kali ini, dengan menggunakan karakter animasi untuk memvisualisasikan tiga aspek benefit produknya: mibody (stamina), mimind (konsentrasi), dan mimood (semangat) (Hidayat, 2008).

PEMBAHASAN


Saat ini, dunia persaingan minuman isotonic sangat ketat. Pocari Sweat sebagai pelopor minuman isotonik masih merajai pasar. Kemudian muncul Mizone yang mulai mengancam dan dalam waktu satu tahun mampu merebut pangsa pasar konsumen minuman isotonik sebesar 30%. Persaingan pun makin ketat dengan munculnya berbagai merek minuman isotonik yang menawarkan keunggulannya masing-masing. Produsen harus pandai menyusun strategi untuk menciptakan awareness produk dan menciptakan mindset positif bagi konsumen. Sampai saat ini, Mizone masih bertahan di peringkat kedua dan terus mengoptimalkan strategi marketing mix-nya (Product, Price, Place, Promotion ) dalam merebut pangsa pasar lebih besar di bidang minuman isotonik.

Dalam hal ini, Mizone sebagai pemain baru dalam minuman isotonik menunjukkan keberhasilan strategi marketing mix yang dijalankannya. Melaunching produk pada September 2005 dalam kondisi masyarakat telah terdukasi pentingnya minuman isotonik bagi kesehatan, Mizone menawarkan produk minuman isotonik dengan 2 variasi rasa, orange lime dan passion fruit. Inovasi ini ternyata mendapat respon yang positif dari pasar. Tidak seperti kebanyakan pendatang baru di pasar isotonik yang bermain di kemasan kaleng, Mizone menjadi penantang pertama Pocari Sweat yang masuk dalam kemasan botol plastik PET berwarna biru, mudah dibawa kemana-mana, dan dengan volume yang lebih banyak, membuat konsumen menyukai produk Mizone. Keputusan yang cerdik karena dengan kemasan botol PET, Mizone bisa membidik segmen konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol yang jumlahnya sangat besar. Produk Pocari Sweat pun mulai meniru Mizone dengan mengemas produk mereka yang semula kaleng menjadi botol plastik. Citra Mizone juga meningkat di mata konsumen dengan menonjolkan logo perusahaan Aqua (Danone Aqua) yang sudah terkenal kualitasnya.



Penyerangan produk kompetitor terhadap Mizone karena tidak mencantumkan salah satu kandungan bahan pengawet (Natrium benzoat) dihadapi dengan langkah marketing yang strategis. Saat itu, beredar isu bahwa kandungan bahan pengawet dalam Mizone membahayakan kesehatan (menyebabkan penyakit lupus) . Sampai-sampai produk kompetitor menayangkan iklan yang berisi pernyataan “Minuman kesehatan kok mengandung bahan pengawet yang membahayakan kesehatan?”. Padahal tidak demikian kenyataannya. Kadar aman menurut Permenkes No. 722/Menkes/IX/88 adalah natrium benzoat 600 mg/liter, dan kalium sorbat 1.000 mg/liter. Sementara kandungan kedua jenis bahan pengawet tersebut pada produk Mizone jauh di bawahnya, yaitu masing-masing 100 mg/liter. Jadi, sebenarnya tidak ada masalah dengan produk. Hanya pada labelnya yang kurang jelas sehingga produknya masih aman untuk dikonsumsi.

Langkah recovery yang dilakukan Mizone cukup strategis dengan langsung menarik produk dan menggantinya dengan produk yang telah direvisi. Dengan kata lain, Mizone tidak membiarkan produknya kosong di pasar dan tetap mempertahankan availability dan juga terlihat menghindari perdebatan akibat munculnya isu yang tidak benar. Isu negatif yang melanda Mizone tidak terus dilawan, tapi disikapi dengan tindakan yang dapat mengembalikan trust konsumen. Komunikasi pemasaran yang dilakukan Mizone semakin gencar dengan memberi edukasi konsumen melalui media TV, koran, maupun sponsorship. Sehingga tahun 2006 Mizone membelanjakan 64,1 M (terbesar dibandingkan produk minuman isotonik lainnya saat itu) untuk kampanye produknya. Strategi yang dilakukan Mizone berhasil sehingga pada tahun yang sama dapat mengembalikan image produk pada jalur yang sesuai. Bahkan pada Juni 2008 Mizone meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Selesai dengan isu bahan pengawet, pada tahun 2008, promosi Mizone diarahkan pada pendekatan interaktif terhadap konsumen melalui pogram “Tantangan Mizone jadi 100% Kamu” dan karakter animasi mibody (stamina), mimind (konsentrasi), dan mimood (semangat) yang mencerminkan sisi manfaat mengkonsumsi Mizone. Bahkan saat ini mizone berupaya memposisikan produknya sebagai “everyday restoration drink”, artinya minuman yang baik dikonsumsi setiap hari untuk kesehatan. Langkah promosi Mizone inilah yang menjadikan produknya kembali menjadi pilihan konsumen.

Dalam hal distribusi, Mizone menggunakan jalur distribusi Aqua yang tersebar merata di seluruh pelosok tanah air serta menjangkau berbagai kalangan. Survei yang dilakukan lembaga riset Qasa Consulting menunjukkan bahwa availibility Mizone di pasar tradisional sangat tinggi, jauh meninggalkan kompetitorny sehingga Mizone dapat dengan mudah ditemukan di warung-warung, toko, supermarket, dan pasar tradisional.

Harga Mizone yang ekonomis yaitu Rp 2500 / botol dengan volume 500 mL mampu membidik kebutuhan konsumen di semua kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas. Bandingkan dengan harga Pocari Sweat dalam kemasan kaleng 330 mL yang dijual seharga Rp 3300. Dengan harga sebesar itu, value Mizone menjadi lebih tinggi di mata konsumen.

A. POSITIONING

Pengertian
Positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen pada sebuah produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.
Dalam definisi tradisional, Positioning sering disebut sebagai strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk yang kita tawarkan (Kartajaya, Hermawan : 2004 :11). Hermawan Kartajaya dalam bukunya “ Hermawan Kartajaya on Positioning mempunyai definisi sendiri.
Positioning didefinisikan sebagai the strategy to lead your customer credible, yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara kredibel atau dengan kata lain upaya untuk membangun dan mendapatkan kepercayaan pelanggan. Semakin kredibel anda di mata pelanggan, semakin kukuh pula positioning anda.
Positioning dapat dilakukan dengan membangun citra atau brand image pasar, melakukan repositioning dan strategi diferensiasi.
Positioning dapat diciptakan dengan menggunakan asosiasi tertentu, misalnya: gaya hidup, kelas sosial, kedudukan profesional, sifat tertentu, dll yang mampu membedakannya dengan pesaing. Maka dari itu, posisioning diciptakan untuk mendukung pembentukan citra produk sehingga sangat berkaitan dengan brand dari produk tersebut.
Strategi
Terdapat beberapa strategi untuk menciptakan positioning suatu produk, yaitu:
1. Penonjolan karakterisasi produk
Pengiklan memilih satu di antara sekian unsur produk yang dapat ditonjolkan. Misalnya susu bantal, tidak diposisikan sebagai minuman susu yang panas, namun diposisikan sebagai minuman ringan yang sama dengan teh kotak atau sejenisnya. Sehingga susu bantal bukanlah susu yang harus diminum pada saat minum susu di sore pagi atau malam hari, tetapi minuman tepat untuk perjalanan, untuk minuman penutup setelah makan.
Produk susu bantal ereposisikan sebagai susu siap minum dengan kemasan yang sederhana dan harga terjangkau, sehingga siapapun bisa mengkonsumsinya. seperti halnya produklainnya.
Produk Mariteh tampil dengan memposisikan diri sebagai teh bubuk instan. Posisi ini membedakan dengan produk teh lain yang penyajiannya harus disedu terlebih dahulu.
2. Penonjolan harga
Penonjolan harga sering dipakai untuk pengenalan sebuah produk baruyaitu dengan cara Pengiklan memilih harga murah sebagai hal yang akan ditonjolkan. Misalnya ketika sabun cuci Daia diluncurkan pertama kali, ia mengusung posisi sebagai sabun cuci yang murah harganya dibandingkan dengan produk sejenis yang telah dulu ada, yaitu Rinso dan So Klin. Tentu saja pengiklan maupun biro iklan harus berhati-hati dengan strategi penonjolan harga ini karena untuk konsumen -- harga sering diasosiasikan dengan mutu sebuah produk.
3. Penonjolan kegunaan
Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus. Bererapa obat batuk, flu, deman, dan sakit kepala sebenarnya mengandung komposisi yang relatif sama. Namun, obat Paramex memposisikan diri sebagai obat sakit kepala, Konidin dan Woods sebagai obat batuk, Decolden sebagai obat flu. Bahkan Feminax yang kandungan komposisinya sama dengan Paramex, diposisikan kegunaannya khusus sebagai obat sakit di kala datang bulan.
Pengiklan harus memilih kegunaan khusus dari produknya untuk pemosisian diri.
4. Posisioning menurut pemakainya
Produk yang sangat tua menggunakan strategi ini adalah sabun Lux. Dengan memposisikan diri bahwa produk ini dipakai oleh bintang film kondang dunia Sophia Laurens, brand yang terbentuk untuk sabun Lux adalah sabunnya bintang film. Dalam perkembangannya di Indonesia sabun Lux selalu menggunakan bintang film berkaraker sebagai ikonnya.
Produk lain yang menggunakan strategi ini adalah produk-produk kosmetik, oli Top One, dan beberapa produk kendaraaan bermotor.
5. Posisioning menurut kelas produk
Beberapa produk yang "terjepit" perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan. Misalnya, produk 7 Up terjepit di antara produk minuman cola Pepsi dan Coca-Cola, sehingga ia menggunakan slogan "7-Up is the uncola drink. But with a better taste" untuk memposisikan dirinya diantara kedua brand besar aitu coca cola dan dan pepsi.
6. Posisioning dengan menggunakan simbol-simbol budaya
Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh posisioning pesaing. Misalnya produk Mustika Ratu diposisikan sebagai produk yang mewarisi budaya Kraton di Jawa. Jarum 76 yang digunaka untuk masyarakat pedesaan.
7. Posisioning langsung terhadap pesaing
Untuk budaya , strategi ini sering dianggap tidak etis. Pernah terdapat produk yang memanfaatkan strategi ini, namun sekarang sudah tidak dipakai lagi. Di awal era 90-an muncul banyak produk motor Cina, dengan model bangau. Dengan aktor Basuki yang sibuk menendangi beberapa ekor bebek, dipakailah slogan " sekarang bukan zamannya bebek" . Namun, iklan dengan strategi positioning tersebut segera disambut dengan keras oleh pengiklan produk motor bebek. Sehingga saat ini, produk motor bangau tidak begitu melekat dalam benak konsumen.
Jenis Positioning
1. Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
2. De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak konsumen.

B. LATAR BELAKANG REPOSITIONING PRODUK
Latar belakang re-positioning produk wafer khongguan adalah karena produk ini kurang dikenal oleh masyarakat. Penentuan segmen yang hanya terbatas pada kalangan tertentu membuat produk ini tidak bisa masuk ke dalam segmen menengah ke bawah. Harga produk sudah cukup mahal untuk masyarakat Indonesia dikarenakan orang orang banyak yang mengenalnya dengan kemsan besar dan harga yang selangit meskipun tidak menggunakan iklan.
Tujuan Re-Positioning
Dapat masuk dan cukup mendapat tempat di segmen-segmen bawah. Dapat menjadi produk pilihan karena terbukti kualitasnya.
Strategi Re-Positioning
Untuk mewujudkan tujuan re-positioning produk ini saya menggunakan beberapa strategi repositioning, antara lain:
1. Penonjolan karakterisasi produk
Penggantian ukuran kemasan produk dan desain ilustrasi grafis produk baru, namun tetap bercermin pada produk semula. Bentuk kemasan juga akan mengalami perubahan jika benar-benar sangat diperlukan.
2. Penonjolan kegunaan
Membidik masyarakat muda yang lebih sering mengkonsumsi makanan ringan daripada makanan berat. Menekankan bahwa produk ini dapat menjadi pelengkap untuk acara-acara mereka, seperti berkumpul bersama teman pesta ultah remaja dan teman kongkow kongkow di akhir pekan dan sebagainya.
3. Posisioning menurut kelas produk
Karena banyaknya competitor dan adanya competitor langsung yang mendominasi pasar, membuat khongguan wafer harus membidik apa yang belum dilakukan oleh produk-produk serupa tersebut.
4. Penonjolan harga
Wafer khongguan yang terlalu mahal harus menurunkan harga, dengan konsekuensi yakni ukuran harus mengecil. Hal ini juga tidak harus dilakukan jika menganut anggapan barang mahal tapi sebanding dengan isi yang banyak.

C. KONSEP DAN STRATEGI PEMASARAN
Tujuan Pemasaran Jangka Pendek
1. Mengenalkan produk wafer khongguan kepada masyarakat luas.
2. Menciptakan Brand Awareness dan kesan yang kuat dan positif tentang produk wafer khongguan sebagai produk snack berkualitas.
3. Menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya, terutama kalangan anak muda atau lajang.
4. Membujuk masyarakat untuk memilih produk wafer khongguan kemasan kecil yang bisa menjadi teman saat perjalanan atau wisata.
Tujuan Pemasaran Jangka Panjang
1. Berusaha merebut brand loyality dari competitor dan mempertahankannya, sehingga pada akhirnya masyarakat menetapkan produk wafer khongguan sebagai pilihan utama.
2. Mendominasi pasar produk snack serupa, namun lebih segmented
3. Menjangkau target audience sebanyak-banyaknya terutama kalangan remaja dikarenakan merek khongguan lebih melekat pada orang tua, sehingga dapat singgah dihati konsumen terutama remaja.
Strategi Pemasaran Jangka Pendek
(Product, Place, Price, Promotion)
· Strategi Produk
1. Menonjolkan keunggulan produk menjadi lebih enak dan lebih berkualitas dibandingkan dengan kompetitornya.
2. Menonjolkan hal-hal yang hanya dimiliki produk wafer khongguan dan tidak dimiliki produk lain.
· Strategi Distribusi
1. Produk didistribusikan merata di seluruh wilayah mulai dari supermareket, grosir, pasar dan warung warung.
2. Di setiap kota yang cukup potensial pangsa pasarnya, terutama kota kota besar di Indonesia dibangun kantor perwakilan distribusi yang dapat menjangkau kota-kota lain disekitarnya. Sehingga proses distribusi menjadi lebih luas dan merata di daerah.
· Strategi Harga
Pada masa promosi, harga sedikit diturunkan lalu dinaikkan menjadi normal pada saat yang tepat.
· Strategi Promosi
Strategi promosi yang dilakukan adalah Membuat media promosi yang efektif, kreatif dan tepat sasaran, yaitu:
1. Membuat media iklan berupa billboard, signboard, leaflet, poster, dan sebagainya yang ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis terutama yang banyak terdapat anak muda dan pusat kota.
2. Membuat media iklan untuk dimuat di surat kabar, tabloid maupun majalah terutama yang biasa dibaca anak muda.
3. Membuat iklan televisi dan ditayangkan pada jam-jam acara yang banyak dilihat anak muda seperti sore hari atau malam.
4. Membagikan sampel product secara gratis dengan bantuan SPB atau SPG di tempat-tempat yang banyak digunakan anak muda untuk bekumpul bersama teman.
Strategi Pemasaran Jangka Panjang
(Product, Place, Price, Promotion)
· Strategi Produk
1. Mendesain ulang desain kemasan lama agar lebih tepat untuk segmen baru.
2. Tetap mempertahankan image produk yang positif dan berkualitas
· Strategi Distribusi
1. Distribusi dilakukan merata di seluruh wilayah mulai dari supermareket hingga warung.
2. Di setiap kota yang cukup potensial pangsa pasarnya, dibangun kantor perwakilan distribusi yang dapat menjangkau kota-kota lain disekitarnya.
· Strategi Harga
Harga sedikit lebih mahal namun masih dalam skala setara dengan harga produk sejenis, untuk menanamkan anggapan bahwa produk yang lebih mahal pasti lebih dalam hal mutu.
· Strategi Promosi
1. Membuat media iklan berupa billboard, leaflet, poster, dan lain-lain pada rentang waktu tertentu agar brand/merek produk melekat.
2. Tetap rutin membuat media iklan untuk dimuat di surat kabar, tabloid maupun majalah terutama yang biasa dibaca anak muda.
3. Membuat iklan televisi dan ditayangkan pada jam-jam acara yang banyak dilihat anak muda.

D. KONSEP DAN STRATEGI PERIKLANAN
Periklanan merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan.
Periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.
Komunikasi periklanan mempunyai beberapa fungsi yang esensial dalam komunikasi pemasaran yaitu: fungsi memberi informasi, menghibur, membujuk, mengingatkan, menentramkan, dan membantu aktivitas pemasaran lainnya serta menambah nilai produk
· Tujuan Komunikasi Periklanan
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai. Tujuan periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi dan koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat evaluasi. Selain itu tujuan juga akan sangat membantu dalam komunikasi dan membuat suatu garis antara keputusan strategis dan taktis.
Tujuan komunikasi periklanan produk wafer khongguan ini adalah dalam rangka:

§ Menciptakan kesadaran pada merek wafer khongguan di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat.
§ Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan merek wafer khongguan. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari produk ini dibanding produk lain.
§ Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial
§ Mengarahkan konsumen untuk membeli produk wafer khongguan dengan strategi-strategi yang tepat sasaran.
· Strategi Komunikasi Periklanan
Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan strategi periklanan:
§ Directed Creativity
Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan. what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran, tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh tim kreatif.

§ Brand Name Exposure
Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness.
§ Positive Uniqueness
Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosiasi yang salah dibenak sasaran.
Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi (Suyanto, 2004).

§ Selectivity
Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut.

E. TARGET AUDIENCE
· Demografis
§ Jenis kelamin : Laki-laki, perempuan
§ Usia : 15-25 tahun
§ Siklus Hidup Keluarga : muda, lajang; muda, menikah, tidak
punya anak; muda, menikah, punya anak; lain-lain.
§ Pendidikan : sekolah menengah pertama,
sekolah menengah, perguruan tinggi; atau pun sedang mengikuti/pernah/lulus sekolah yang telah disebutan tadi lain.
§ Pekerjaan : pelajar; pengangguran; mahasiswa;
lain-lain
§ Kewarganegaraan : Indonesia
§ SES (Social Economical Status) : Bawah atas, kelas
Menengah tengah, menengah atas
· Geografis
§ Wilayah : Regional, Nasional
§ Lokasi : Pusat kota, pusat perdagangan, pasar
§ Kepadatan : Perkotaan, pinggiran kota, pedesaan
· Psikografis
§ Gaya hidup : modern, konvensional perilakunya, santai dan fun
§ Kepribadian : suka berteman, mementingkan kualitas dan mutu.
· Behavioristik
§ Manfaat : kualitas
§ Status Pemakai : bukan pemakai, bekas pemakai,
pemakai potensial, pemakai
pertama kali, pemakai teratur.
§ Status Kesetiaan : sedang, kuat
§ Tahap Kesiapan membeli : sadar, mengetahui, tertarik,
menginginkan, bermaksud membeli
§ Sikap Terhadap Produk : positif
§ Perilaku : kejadian biasa, kejadian khusus

F. CONSUMER NEEDS
Berdasarkan survey terhadap 50 responden yang merupakan mahasiswa, pelajar, dan karyawan swasta yang berusia antara 15-25 tahun dapat disimpulkan bahwa:
1. Produk wafer khongguan sebagian besar dikonsumsi responden pada saat berkumpul dengan teman
2. Sebagian besar peserta pernah membeli produk wafer khongguan dengan alasan terkenal dan pengen aja.
3. Pendapat konsumen mengenai produk wafer khongguan -Yang tertingi adalah rasanya enak dan isi lebih banyak
4. Sebagian besar responden membeli produk wafer di supermarket
5. Sebagian besar responden menganggap kemasan produk wafer khongguan kurang menarik
6. Hampir 40% dari responden terkejut saat pertama kali memakan wafer khongguan ternyata isinya enak
7. Rentang waktu responden pergi ke supermarket adalah antara seminggu sekali dan sebulan sekali dengan alasan membeli kebutuhan sehari-hari
8. Acara TV yang paling sering ditonton responden adalah berita dan reality show
9. Musik yang paling digemari responden adalah pop 60%
10. Sebagian besar responden menyukai produk wafer khongguan dimakan pada saat Pagi dan siang hari.
11. Responden menyukai produk wafer khongguan karena rasanya lebih enak

G. UNIQUE CONSUMERS RESPON (UCR)
Respon konsumen berarti tindakan atau tanggapan yang akan dilakukan oleh konsumen dalam menanggapi pesan iklan yang ditawarkan. Respon tersebut bisa berupa positif yang berakhir dengan mengadakan tindakan pembelian produk, dan bisa juga menunjukkan respon negatif terhadap iklan dengan tidak mengadakan tindakan yang diharapkan oleh perusahaan.
Meskipun produk wafer khongguan merupakan merek internasional yang cukup terpercaya, tetapi pada kenyataannya produk tersebut kurang laku di pasaran Indonesia karena segmentasi pasar dari produk ini merupakan konsumen menengah atas, dengan alasan itulah perubahan segmentasi dari konsumen menengah atas ke konsumen utama yaitu anak muda diharapkan mampu memberi peluang kepada produk ini untuk lebih dikenal dan dinikmati, sengaja tidak diutamakan membidik segmen anak kecil karena pada segmentasi ini pasar sudah mulai jenuh.
H. UNIQUE SELLING PREPOSITION (USP)
1. Tetap mengadopsi kemasan sebelumnya namun lebih kecil
2. Varian rasa tetap mempertahankan keunggulan rasa produk sebelumnya
3. Ilustrasi pada kemasan lebih condong ke desain anak muda namun masih ada rasa desain childish.
I. TEMA KAMPANYE PERIKLANAN
Tema kampanye periklanan produk wafer khongguan adalah ‘fun and smart in every where’. Tema ini dipilih dengan maksud mengutamakan penjualan kepada anak muda yang lebih suka berkumpul bersama teman dan jalan jalan.
J. POSITIONING
Positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Untuk mencapai tujuan pemasaran jangka pendek maupun jangka panjang, strateginya adalah me-repositioning dari produk wafer khongguan meliputi:
1. Perubahan desain kemasan
2. Perubahan ilustrasi kemasan yang lebih segmented
3. Perubahan orientasi konsumen
4. Pembuatan media iklan yang efektif

oleh:Chandra Sari (http://chandraseri.blogspot.com/2009/03/project-3-dkv-4.html)

Selasa, 28 September 2010

FW: Ini alasan kenapa kita HARUS BERANI BILANG "I LOVE YOU"!!!

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur,  Kenapa kita menangis? Ketika kita membayangkan

Ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat

Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan
Cinta

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan,

seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,

tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,

melainkan awal suatu kehidupan baru,

kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang
tersakiti, mereka yang telah dan tengah mencari, dan mereka yang telah mencoba
Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya,

adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata 'aku turut berbahagia untukmu'
Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi, kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya,
tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersama cinta itu
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan keinginannya,
melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah bagaimana
dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, cintamu akan tetap dihatinya, sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup yang telah kau buat
Teman sejati, mengerti,

ketika kamu berkata 'aku lupa..'

Menunggu selamanya
ketika kamu berkata 'tunggu sebentar'.

Tetap tinggal, ketika kamu berkata
'tinggalkan aku sendiri'

Membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan belum berkata 'bolehkah saya masuk?'

Mencintai

Bukanlah bagaimana kamu melupakan dia bila ia berbuat kesalahan, melainkan bagaimana kamu memaafkan

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti,
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasa, bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan

Lebih menyakitkan menangis dalam hati dari pada menangis tersedu atau mengadu,

air mata yang keluar dapat dihapus, sementara air mata yang
tersembunyi menggoreskan luka dihatimu yang tidak akan pernah hilang

Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang, tapi ketika cinta itu tulus,
meskipun kita kalah,tapi kita tetap menang

hanyalah kita bahagia karena kita dapat mencintai seseorang lebih dari kita mencintai diri kita sendiri dan cinta tetap mulia, dan kamu seharusnya berbahagia,hatimu dapat mencintai seseorang yang kau sayang
Mungkin akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang,
bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya
Namun bila pun kau benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia, bila dia tak membalasmu,

barangkali dia tengah ragu dan mencari, jangan percaya bahwa
melepaskan berarti kamu benar2 mencintai tanpa suatu balasan, mengapa tak berjuang demi cintamu? mungkin itulah cinta sejatimu

Kadang kala, orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cinta padamu,

karena kau takut berpaling dan memberi jarak, dan
bila ia suatu saat pergi, kau akan menyadari ia adalah cinta yang tidak kamu sadari
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah
orang yang PALING menyakiti hatimu
Kadangkala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya
dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari

Maka mengapa kau tak mengungkapkan cintamu, bila kau memang mencintainya,
meskipun kau tak tahu apakah cinta itu ada juga padanya?

 

 

DECLARE YOUR LOVE BEFORE IT'S TOO LATE………….

 

 

Ini alasan kenapa kita HARUS BERANI BILANG "I LOVE YOU"!!!

 

Banyak co n ce yg takut bilang I LOVE U, ampe 1 day kita menyesal & sesal itu akan terbawa terus hingga mati.

"Gagal adalah proses dari sukses, kita ga akan pernah tau jika kita tdk melakukannya!"

Kisah ini aslinya bhs inggris, udah bantu diterjemahin by bro: un-own

 

 

for englishnya:

 

10th grade

As I sat there in English class, I stared at the girl next to me. She was my so called "best friend". I stared at her long, silky hair, and wished she was mine. But she didn't notice me like that, and I knew it. After class, she walked up to me and asked me for the notes she had missed the day before and handed them to her. She said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I wanted to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

11th grade
The phone rang. On the other end, it was her. She was in tears, mumbling on and on about how her love had broke her heart. She asked me to come over because she didn't want to be alone, so I did. As I sat next to her on the sofa, I stared at her soft eyes, wishing she was mine. After 2 hours, one Drew Barrymore movie, and three bags of chips, she decided to go to sleep. She looked at me, said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

Senior year
The day before prom she walked to my locker. My date is sick" she said; he's not going to go well, I didn't have a date, and in 7th grade, we made a promise that if neither of us had dates, we would go together just as "best friends". So we did. Prom night, after everything was over, I was standing at her front door step. I stared at her as she smiled at me and stared at me with her crystal eyes. I want her to be mine, but she isn't think of me like that, and I know it. Then she said "I had the best time, thanks!" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

Graduation Day
A day passed, then a week, then a month. Before I could blink, it was graduation day. I watched as her perfect body floated like an angel up on stage to get her diploma. I wanted her to be mine, but she didn't notice me like that, and I knew it. Before everyone went home, she came to me in her smock and hat, and cried as I hugged her. Then she lifted her head from my shoulder and said, "you're my best friend, thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

A Few Years Later
Now I sit in the pews of the church. That girl is getting married now. I watched her say "I do" and drive off to her new life, married to another man. I wanted her to be mine, but she didn't see me like that, and I knew it. But before she drove away, she came to me and said "you came!". She said "thanks" and kissed me on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

Funeral
Years passed, I looked down at the coffin of a girl who used to be my "best friend". At the service, they read a diary entry she had wrote in her high school years. This is what it read: I stare at him wishing he was mine, but he doesn't notice me like that, and I know it. I want to tell him, I want him to know that I don't want to be just friends, I love him but I'm just too shy, and I don't know why. I wish he would tell me he loved me! `I wish I did too...` I thought to my self, and I cried.

 

 

Indonesian

(1 SMA)

Saat aku duduk di kelas bahasa inggris, kutatap gadis disampingku. Dia adalah sahabatku. Kutatap rambut panjang sehalus sutra-nya, dan berharap dia adalah milikku. Tapi dia tidak menyadarinya, itu yg aku tahu.

Setelah kelas selesai, dia berjalan ke arahku dan meminta catatan yang ketinggalan kemarin, dan kuberikan padanya. Dia berkata "terima kasih" dan memberi ciuman di pipiku.

Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu kalau aku tak ingin hanya sekedar teman,aku mencintainya ... tapi aku terlalu malu, & aku tak tahu kenapa.

(2 SMA)

Telepon berdering. Di ujung sana, ada dia. Dia menangis, dan berkata terus-terusan betapa kekasihnya telah menghancurkan hatinya. Dia memintaku untuk datang karena dia tak ingin sendirian, dan aku pun datang. Aku duduk di sofa di sebelahnya, menatap matanya yang lembut, berharap dia adalah milikku.

Setelah 2 jam berlalu dng sebuah film Drew Barrymore & tiga kantong kripik akhirnya dia memutuskan untuk tidur.

Dia melihatku, berkata "terima kasih" dan mencium pipiku.

Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu kalau aku tak ingin hanya sekedar teman,aku mencintainya ... tapi aku terlalu malu, & aku tak tahu kenapa.

(3 SMA)

Sehari sebelum pesta kelulusan dia berjalan ke lokerku.
"Pasanganku sakit" katanya. Dia tidak mungkin bisa cepat sembuh & aku tak punya pasangan.

Sewaktu SMP, kami pernah membuat janji jika ada diantara kita yang tak punya pasangan maka kita akan datang berdua, sebagai teman baik. Dan itu yang kami lakukan.

Malam kelulusan, setelah semuanya selesai, aku berdiri di depan tangga rumahnya. Dia tersenyum padaku, dan memandangku dengan matanya yang sebening kristal.

Aku ingin dia menjadi milikku, tapi sepertinya dia tdk punya perasaan yg sama & aku tahu itu.

Lalu dia berkata "Ini salah satu momen terindah buatku, terima kasih" dan menciumku di pipi.

Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu kalau aku tak ingin hanya sekedar teman,aku mencintainya ... tapi aku terlalu malu, & aku tak tahu kenapa.

Hari Wisuda

Sehari berlalu, lalu seminggu, lalu sebulan. Sebelum aku sempat berkedip, ini sudah hari kami wisuda. Kulihat tubuhnya yang sempurna melayang seperti malaikat di panggung untuk menerima diploma.

Aku ingin dia menjadi milikku, tapi sepertinay dia tdk menyadarinya & aku tahu itu.

Sebelum semua orang pulang, dia mendatangiku dengan pakaian & topinya, dia menangis ketika aku memeluknya. Lalu dia mengangkat kepalanya dari pundakku, dan berkata "kau sahabat terbaikku, terima kasih" dan mencium pipiku.

Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu kalau aku tak ingin hanya sekedar teman,aku mencintainya ... tapi aku terlalu malu, & aku tak tahu kenapa.

Beberapa tahun kemudian

Sekarang aku duduk di bangku gereja, ini hari pernikahannya. Aku melihatnya mengatakan "ya, saya bersedia" dan memasuki kehidupan barunya, menikahi seorang pria.

Aku ingin dia menjadi milikku, namun sptnya dia tdk mengetahuinya dan aku tahu itu.

Sebelum pergi, dia mendatangiku dan berkata "kau datang!".
Dia berkata "terima kasih" dan mencium pipiku...

Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu kalau aku tak ingin hanya sekedar teman,aku mencintainya ... tapi aku terlalu malu, & aku tak tahu kenapa.

Pemakaman

Bertahun-tahun berlalu, aku menatap peti mati berisi wanita yang menjadi "sahabat terbaikku". Dalam acara itu, mereka membacakan buku harian yang ditulisnya ketika dia masih SMA. Tubuhku terkulai lemas ketika kudengar:

"Aku memandangnya & berharap dia adalah milikku tapi sptnya dia tidak mengetahui perasaanku dan aku tahu itu. Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu jika aku tak ingin menjadi sekedar teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu & aku tak tahu kenapa. Kuharap suatu hari dia akan berkata jika dia mencintaiku..."

"Kuharap juga begitu" aku berkata pada diriku sendiri & airmatakupun jatuh membasahi wajahku...

-Sad Ending-

MOGA BISA JADI PENCERAHAN UNTUK KITA yg sedang atau akan jatuh cinta..

 

 

Komen :

 

jangan biarkan rasa cinta itu membeku di hati gan
biarkan dia keluar, merasakan hangatnya matahari, menikmati semilir angin dan sejuknya embun
biarkan cinta itu mekar dan menebarkan keharuman bagi dunia

 

 


Jumat, 06 Agustus 2010

The Jakarta Post, Jakarta | Tue, 11/10/2009 9:47 AM

Already resigned to the possibility of zero-growth in sales this year, modern retailers expect a quick

recovery next year to return to double-digit growth as an improving economy bolsters people’s

purchasing power, says an association.

The Association of Indonesian Retailers (Aprindo) said Monday next year would be much better for

the industry than this year as the economy will probably not be affected by negative impacts of the

global economic downturn, which hit industry sales this year.

“The retail sector has been affected the longest among other sectors. The global crisis is like a chain

where we stand at the end of the line,” Aprindo executive director Tutum Rahanta said in a phone

interview.

Aprindo groups together more than 100 modern retail companies, including the country’s biggest

retail chains such as European giant Carrefour, Hero and Matahari.

It is estimated that Indonesia’s economy will expand by 4.3 percent this year, slower than the 6.1

percent last year, due to delayed negative impacts of the global economic downturn. But the

economy is predicted to grow at full-swing next year on the back of partial recovery in the world’s

major economies.

“We predict full sales to reach Rp 80 trillion [US$8.5 billion], nearly the same as last year’s overall

sales. Sales could be better than this prediction but not more than 5 percent, [above the estimate]”

Tutum said.

“In addition to the crisis, we also had a number of major factors and events this year that affected the

retail market, including the presidential and legislative elections and natural disasters. Next year,

there will be no more elections and the impact of the economic crisis will have completely faded,”

Tutum said confidently.

2

JP/Irma

France-based Carrefour, currently with the largest modern retail market share in Indonesia, suffered a

4.06 percent drop in sales during 2009’s first nine months, falling to 662 million euro ($993.16 million)

from 690 million euro in 2008.

Unlike Carrefour however, PT Hero Supermarket managed to post growth as Hero’s September sales

hit Rp 4.97 trillion, which represented a 13.4 percent increase from a year earlier.

Hero is now operating 459 modern retail outlets, consisting of 34 Giant hypermarkets, 60 Giant

supermarkets, 50 Hero supermarkets, 124 Startmart minimarkets and 191 Guardian health and

beauty stores.

Similarly positive performance was achieved by PT Matahari Putra Prima, the operator of Hypermart

supermarkets. The company’s sales during the first nine months of 2009 achieved 14.68 percent

growth, with sales increasing from Rp 9.09 trillion in 2008 to Rp 10.43 trillion in 2009.

Despite the estimated overall zero-growth for the industry, Tutum said the retail sector was quite

fortunate compared to other sectors like the automotive and manufacturing sectors, which had been

hit very hard by the economic downturn.

The Indonesian Automotive Industry Association (Gaikindo), for example, said that car sales were

expected to decline by 24.32 percent by the end of 2009, from last year.

“Everybody is still buying basic needs despite lower income, but more selectively,” Tutum said.

With recovery on the horizon, the association expects that expansion, in the form of new outlets,

could start taking place early next year, although Tutum did not provide any figures on this.

3

Aprindo members now run about 8,500 outlets nationwide, about one thousand more than last year.

According to the Manpower Ministry, the modern retail sector employs about 350,000 workers. (bbs)

Selasa, 20 Juli 2010

Kamis, 15 Juli 2010

Tahap Daur Hidup Produk Barang Dan Jasa / Product Life Cycle - Manajemen Produk Dan Harga

Tahap Daur Hidup Produk Barang Dan Jasa / Product Life Cycle - Manajemen Produk Dan Harga

Sun, 23/03/2008 - 1:33am — godam64

Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati.

Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan lebih lama. Contohnya handphone nokia tipe tertentu akan dibatasi jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya. Minuman aqua sudah puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi antara pertumbuhan dengan dewasa.

Langkah / Tahap Dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)

1. Tahap Perkenalan / Introduction

Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara.

2. Tahap Pertumbuhan / Growth

Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar.

3. Tahap Kedewasaan / Maturity

Di tahap dewasa produk perusahaan mengalami titik jenuh dengan ditandai dengan tidak bertambahnya konsumen yang ada sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu dan jumlah keuntungan yang menurun serta penjualan cenderung akan turun jika tidak dibarengi dengan melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Karena sudah banyak pesaing, para pedagang mulai meninggalkan persaingan dan yang baru tidak akan banyak terlibat karena jumlah konsumen yang tetap dan cenderung turun.

4. Tahap Penurunan / Decline

Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.

----

Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :

1. Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.

2. Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.

3. Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.

4. Mencari target konsumen baru
Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar.

Mengatasi Rasa Malas di Tempat Kerja

Rasa malas kerap digambarkan sebagai hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan. Ini merupakan sejenis penyakit mental yang dapat berakibat buruk dan sangat merugikan. Perasaan malas dapat menyebabkan kinerja seseorang menjadi kacau karena tidak mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik. Segala macam kesuksesan tidak akan menghampiri bila penyakit ini masih menempel dalam diri seseorang.

Menurut Edy Zaqeus, rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu. Yang termasuk dalam keluarga besar malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda pekerjaan, dan mengalihkan diri dari kewajiban. Malas berdampak terhadap produktivitas kerja. Karena malas, seseorang menjadi tidak produktif bahkan mengalami stagnasi. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya, kita tidak mempunyai kekuatan apa pun untuk bekerja secara optimal. Jika dibiarkan berlarut-larut, penyakit malas akan semakin ‘kronis’.

Negatif

Kebiasaan malas biasanya muncul lantaran kita suka mengaitkan pemikiran dengan sudut pandang yang negatif. Saat membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan atau kegiatan lain yang menjadi tanggung jawab kita, bukannya segera kita selesaikan pekerjaan itu, kita malah menundanya sehingga mengundang stres.

Untuk mengatasi rasa malas, kita harus membuat tujuan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Tanpa tujuan yang benar, kita hanya bergerak secara naluriah. Posisi seperti ini akan membuat kita menjadi pasif, yang ditandai dengan selalu menunggu perintah, tergantung pada situasi, dan cenderung menyerah kepada nasib. Untuk memunculkan gairah dan motivasi, kita harus berani memutuskan tujuan hidup kita.

Selain itu, Anda perlu selalu mengasah kemampuan. Dengan memiliki kemampuan yang baik, perasaan malas dapat segera diatasi. Dalam hal ini, Anda dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah di pekerjaan karena memiliki kemampuan untuk melakukannya. Dengan sendirinya, ini akan memperkuat rasa percaya diri, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan tentu saja menumbuhkan semangat. Sebaliknya, bila kita menolak aktivitas pembelajaran, komitmen kita akan melemah yang pada gilirannya dapat menurunkan semangat kerja dan menimbulkan kemalasan yang berkepanjangan.

Menambah pergaulan juga dapat mengatasi rasa malas yang timbul di kantor. Sebaiknya Anda jangan terlalu lama duduk berdiam diri. Dengan bangkit dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun serta semangat dalam melakukan pekerjaannya, akan membangkitan motivasi kita untuk bekerja. Pancaran optimisme dan semangat itu dapat menginspirasi kita, bahkan menularkan semangat yang sama kepada orang lain. Selain itu, menerapkan disiplin dalam aktivitas sehari-hari merupakan obat mujarab untuk menumbuhkan kebiasaan positif dalam diri kita.

Bangkit dari Malas

Bila segala daya dan upaya telah Anda lakukan namun perasaan malas itu tetap bercokol dalam diri Anda, maka cobalah tips yang telah dipraktikkan oleh Rahmadsyah, seorang Mind-Therapist, ini. Menurutnya, seseorang yang mengetahui bahwa dirinya sedang malas dapat menggunakan perasaan itu sebagai alat untuk mencapai hasrat terbesar. Bagaimana caranya? Berikut ini cara yang pernah ia praktikkan:

Pertama, control the state.

Jika rasa malas merasuki tubuh dan pikiran Anda, segeralah mengubah kondisi fisik Anda. Kalau tadinya Anda duduk dengan bahu agak turun ke bawah, sehingga tubuh Anda tak bertenaga, lemah, lesu, letih, dan loyo, sekarang bangkitlah dan berdiri tegak. Lihat ke atas, tarik napas yang dalam, kemudian hembuskan kembali. Lakukan sebanyak 3x atau sampai Anda merasa nyaman.

Kedua, visualisasikan mimpi Anda.

”Saya pernah mempraktikkan ini bersamaan dengan control the state dan hasilnya luar biasa,” ungkap Rahmadsyah. Anthony Robbins juga menuliskan dalam bukunya Awaken The Giant Within bahwa salah satu penyebab seseorang tidak termotivasi hingga jadi tidak bersemangat dan bermalas-malasan, karena mimpi-mimpi yang Anda tulis atau Anda inginkan, kurang menginspirasi Anda untuk bertindak. Tatkala Anda mencoba memvisualisasikannya, Anda telah melakukan perubahan besar. Anda telah mengganti pikiran dan fokus, dari tatapan kosong, blank, tidak tahu harus melakukan apa menjadi terisi gambaran besar akan terwujudnya cita-cita Anda. Semakin kuat visualisasi Anda, gambar, suara, semakin detail Anda melakukannya, semakin besar pula khasiatnya.

Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam mimpi. Jadi, kalau kita ingin sukses, buanglah perasaan malas Anda dan bangkitlah! ■ Muchamad Ifand

Bagaimana Produktif tanpa Sibuk?

Produktivitas telah diterima secara umum sebagai salah satu faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Rumusnya, sukses berbanding lurus dengan produktivitas. Dengan kata lain, kalau Anda ingin sukses, harus produktif. Tapi, apa sebenarnya produktivitas itu?

Orang mengartikan produktif secara sederhana sebagai kerja keras. Dan, itu ditandai dengan kesibukan yang tinggi. Meskipun orang yang tampak sibuk tidak selalu berarti produktif, namun bagaimana pun kerja keras hampir selalu diidentikkan dengan kesibukan yang padat.

Kalau HP Anda selalu berdering dan pekerjaan di meja Anda tak habis-habis, maka orang akan dengan mudah melihat Anda sebagai orang yang produktif. Tapi, benarkah demikian?

Motivator Reza Gunawan yang juga praktisi nature holistic healing membedakan antara "sibuk" dan "produktif". "Memang, seseorang yang sibuk biasanya dianggap sebagai pekerja yang produktif. Padahal, kalau kita jeli melihat, seseorang bisa saja sangat sibuk, namun tidak produktif," ujar Reza seperti terungkap dalam salah satu artikelnya di rezagunawan.com.

Menurut dia, seseorang bisa dibilang produktif ketika dia mengerjakan sesuatu yang menciptakan nilai, bisa berupa manfaat, uang, makna, dan hasil positif lainnya. Sementara, sibuk akan selalu menghabiskan waktu, tenaga, dan upaya, namun tidak selalu menciptakan nilai, makna, manfaat, atau pun uang.

Lebih jauh Reza menyarankan, dalam bekerja, sebelum kita mencapai tahap "produktif", penting untuk mempelajari dahulu bagaimana cara dan sistem bekerja yang baik, sebelum mempelajari bidang pekerjaan kita sesuai deskripsi kerjanya. Berkaitan dengan hal itu, Reza memberikan tips sebagai berikut:

1. Menangkap Ide

Bawalah pena dan notes ini kemana pun Anda pergi, setiap saat. Berbagai ide cemerlang serta bermacam hal penting yang sering terlupakan, biasanya muncul di pikiran secara tak terduga, sekilas, dan sepintas. Dengan ini, Anda bisa menangkapnya dengan segera dan tidak harus mengandalkan otak untuk mengingat-ingatnya kembali.

2. Membuat Daftar Tugas - Lengkap

Segera ketika tiba di rumah/kantor, pindahkan berbagai tugas dan ide yang perlu Anda tindaklanjuti ke sebuah daftar besar, katakanlah namanya “Daftar Tugas - Lengkap”. PERINGATAN: jangan sekali-kali bekerja langsung berdasarkan daftar ini kalau Anda tidak ingin terjebak jadi “Produktif Super Sibuk”.

3. Membuat Daftar Tugas - Harian

Setiap hari, tuliskan tugas terpenting hari ini. Cukup 1-3 tugas saja yang Anda ambil dari Daftar Tugas - Lengkap. Daftar baru yang berisi 3 TT (Tugas Terpenting) ini kita sebut “Daftar Tugas - Harian”. Bagaimana menentukan mana 1-3 Tugas Terpenting? Pilih berdasarkan mana yang paling mempengaruhi produktivitas, kepuasan hati, dan kebahagiaan Anda secara signifikan. Bila dalam satu hari Anda berhasil menyelesaikan 1-3 tugas ini, tentu waktu luang sisanya bisa Anda gunakan untuk menikmati hidup, atau melanjutkan tugas terpenting selanjutnya yang ada dalam Daftar Tugas - Lengkap.

Penting vs Tidak Penting

-- Dahulukan di Awal Hari

Setiap hari, dahulukan awal hari Anda untuk mengerjakan 1-3 Tugas Terpenting yang ada di dalam Daftar Tugas - Harian Anda. Sisihkan waktu 30 menit hingga 2 jam di awal hari, untuk menyelesaikan ini terlebih dahulu sebelum melakukan yang lain.

-- Distraksi

Matikan berbagai pengalih perhatian. Salah satu tip paling produktif bagi saya adalah: putuskan sambungan Anda ke internet bila sedang bekerja. Hanya sambungkan diri bila memang sedang perlu memakainya. Percayalah, godaan terlalu kuat dari bawah sadar akan menyebabkan kebocoran efisiensi yang luar biasa. Matikan dahulu internet, e-mail, facebook, chat, browser, dan koneksi Blackberry Anda saat mengerjakan Daftar Tugas - Harian.

-- Meeting

Sebisa mungkin, hindari rapat dan pertemuan yang tidak perlu. Begitu banyak waktu terbuang dalam berbagai rapat yang tidak produktif. Bila mungkin, koordinasikan pekerjaan Anda via e-mail dan telepon. Bila harus meeting, sebelumnya agenda rapat sudah harus diterima semua pihak, dan pastikan ada rencana tindak lanjut yang jelas bagi setiap pihak.

-- Delegasi

Lihat kembali Daftar Tugas - Lengkap Anda, dan delegasikan berbagai hal yang bisa dipercayai kepada orang lain agar Anda lebih mampu mengelola waktu dan energi Anda.

-- Otomatisasi

Gunakan voicemail, website, blog untuk menampilkan informasi yang cenderung berulang dalam profesi Anda. Sebagai contoh, saya tidak pernah lagi memberikan penjelasan tentang terapi Penyembuhan Holistik serta bagaimana caranya membuat janji terapi, karena semua informasi serta prosedur pendaftaran pasien/klien sudah lengkap tersedia di website. Mudah, kan? Coba pikirkan ide yang serupa dalam profesi Anda masing-masing. (sumber: www.rezagunawan.com)

Menikmati Pekerjaan yang Tidak Anda Sukai

Kalau semua orang, setelah lulus dari universitas, lantas mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapan dan cita-citanya, maka betapa indahnya hidup ini. Tapi, hal seperti itu hanya terjadi dalam dunia ideal. Sedangkan dalam kenyataan sehari-hari, kehidupan lebih sering berjalan jauh dari situasi yang kita idealkan. Sudah bukan cerita baru lagi kalau banyak lulusan teknik yang akhirnya, karena berbagai faktor dan keadaan yang memaksa, bekerja di bank atau lulusan pertanian ujung-ujungnya menjadi wartawan.

Barangkali Anda termasuk karyawan yang diam-diam merasa tidak menyukai pekerjaan Anda. Penyababnya bisa banyak hal. Namun, apa pun itu, yang jelas itulah kenyataan yang Anda hadapi saat ini. Berhentilah mengeluh, dan mulailah untuk belajar menyadari bahwa Anda tidak bisa terus-menerus buang-buang waktu dengan menyesali apa yang telah terjadi. Sebab, kadang, pada kenyataannya, sebanyak apa pun keluhan Anda toh, keberanian untuk berhenti dan mencari pekerjaan lain yang sesuai keinginan, tak kunjung Anda miliki.

Lebih-lebih, dalam situasi krisis seperti sekarang, mencari pekerjaan sulit dan bahkan banyak terjadi PHK, mungkin Anda akan semakin tenggelam dalam kubikel meja kerja Anda dan menelan ketidaksukaan Anda pada pekerjaan yang harus Anda jalani sehari-hari. Mau tidak mau. Nasihat paling gampang, tentu, terimalah kenyataan. Tapi, Anda pasti akan mengejar lagi, setelah itu apa? Baiklah, mudah-mudahan tips berikut ini cukup membantu:

1. Sadarilah, untuk mencapai suatu kesuksesan orang harus mampu melakukan dengan baik hal-hal yang tidak disukai, termasuk pekerjaan. Bersikaplah profesional, konsisten dengan kinerja yang bagus. Bila Anda menonjol di antara teman-teman sekantor, mungkin Anda akan merasa lebih terpacu untuk mencintai pekerjaan Anda.

2. Berusahalah untuk melihat suatu pekerjana bukan semata-mata sebagai hasil, melainkan lebih pada prosesnya. Rasakan dan nikmati proses itu. Anda akan belajar banyak hal dari sana.

3. Berpikirlah ke depan. Lihat apa yang Anda lakukan sekarang ini dalam tatapan jangka panjang. Yakinlah bahwa apa yang Anda kerjakan saat ini akan bermanfaat dan memberi konstribusi pada masa depan Anda nanti --sebagai apa pun dan di mana pun Anda di masa yang akan datang.

4. Libatkan diri Anda dalam pergaulan yang seluas-luasnya dalam lingkungan kerja. Nikmati interaksi dengan orang lain. Belajarlah dari tim bagaimana menyelesaikan masalah bersama. Jangan lewatkan kesempatan untuk terlibat dalam urusan-urusan dengan klien, bertemu orang baru, saling tukar kartu nama dengan kolega-kolega.

5. Selalu berpikir positif. Barangkali ini agak klise tapi, konteksnya begini: jadikanlah situasi yang menekan (karena Anda tidak suka dengan pekerjaan Anda) itu sebagai peluang. Berpikirlah bahwa ini semua tantangan bagi Anda.

Ways to Survive -and Thrive- in a New Job

Boleh jadi, pada tahun 2010 ini, Anda adalah lulusan baru yang sedang bergembira karena berhasil mendapatkan pekerjaan sesuai yang Anda inginkan. Selamat buat Anda. Sekarang, yang perlu Anda ketahui --setelah mentraktir makan sejumlah teman-- bagaimana bertahan di lingkungan baru bernama kantor?

Meskipun para bos di perusahaan paham bahwa karyawan baru seperti Anda perlu waktu untuk beradaptasi, tapi bukan berarti bahwa mereka tidak melakukan penilaian sejak awal. Banyak hal yang perlu Anda pelajari, dari yang sepele seperti mengingat nama teman-teman sekantor Anda hingga kebijakan-kebijakan perusahaan. Namun, pada saat yang sama, ada pula hal-hal yang semestinya tidak Anda lakukan sebagai seorang karyawan baru.

Faktanya, menurut survei yang pernah dilakukan oleh para manajer perekrutan pada Robert Half International, ada dua kesalahan utama yang kerap dijumpai pada karyawan baru. Yakni, kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan keengganan untuk bertanya.

Berikut tips bagi Anda agar sukses dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja dan memantapkan diri sebagai karyawan baru, yang mampu memberikan dampak positif bagi departemen dimana Anda ditempatkan:

1. Menghargai budaya perusahaan

Jika perusahaan Anda, sesuai dengan karakter industrinya, mengharuskan karyawan mengenakan busana formal ke kantor, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk "nekad" berkasual ria. Dengan kata lain, ketika memasuki sebuah kantor baru, perhatikan bagaimana orang-orang berperilaku dan berinteraksi satu sama lain. Pelajari aturan-aturan yang tidak tertulis, namun dipraktikkan oleh semua orang di sekeliling Anda.

2. Membuka diri untuk berbaur

Banyak hal berkaitan dengan proses internal bisnis yang mungkin asing bagi Anda. Selama bulan-bulan pertama bekerja, cobalah untuk membuka diri, bicara dengan teman satu tim untuk memahami berbagai proses dan prosedur yang ada. Anda punya kesempatan untuk memberi masukan, namun dapatkan dulu kepercayaan dan respek dari tim.

3. Ketahui tugas-tugas dan kewajiban Anda

Temui manajer atau atasan langsung, dan diskusikan mengenai cakupan pekerjaan Anda. Ajukan pertanyaan, misalnya, apa prioritas dan isu terbaru yang perlu saya ketahui? Seberapa sering dan dalam bentuk apa saya harus meng-update laporan mengenai proyek? Bagaimana kinerja saya akan dievaluasi?

Pemahaman yang jelas mengenai hal-hal tersebut akan membantu Anda bekerja secara lebih efektif.

4. Tahu kapan perlu bantuan

Faktor lain yang menentukan sukses Anda sebagai karyawan baru adalah kesediaan untuk berterus-terang ketika Anda memerlukan bantuan. Jika Anda cenderung mengerjakan semuanya sendiri, tanpa pernah bertanya walaupun sedang menemui masalah, maka Anda akan mudah melakukan kesalahan.

5. Pelajari gaya-gaya berkomunikasi, luangkan waktu untuk bersosialisasi dan siap untuk hal-hal yang mendesak

Ada bos yang lebih suka di-email, ada juga yang lebih mengutamakan komunikasi lewat telepon. Pelajari perbedaan-perbedaan seperti itu. Sebagai karyawan baru, Anda akan sibuk dan pastinya punya kecenderungan untuk menunjukkan bahwa Anda pekerja keras dan rajin. Namun, jangan sampai hal itu membuat Anda lupa untuk bergaul dengan teman-teman sekantor. Dan, jadilah karyawan yang siap untuk mendatangi panggilan-panggilan mendadak dari atasan.

6. Minta penilaian

Evaluasi resmi mungkin akan dilakukan tiga atau bahkan enam bulan kemudian. Tapi, Anda bisa meminta supervisor atau manajer untuk memberikan penilaian pada bulan pertama, secara informal. Diskusikan apa yang kurang dari kinerja Anda.

Jangan khawatir jika Anda mereka belum begitu mantap dengan posisi Anda. Memang, perlu waktu untuk merasa percaya diri dan "secure" terhadap pekerjaan Anda. Selama Anda senatiasa berusaha untuk mengambil langkah-langkah proatif untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan memberikan kontribusi yang positif, maka Anda telah berada di jalan yang benar untuk menjadi anggota tim yang bernilai.

Mempromosikan Diri tanpa "Menjilat"

Banyak cara untuk mencari perhatian di tempat kerja, baik itu dari teman-teman satu tim maupun dari atasan. Siapa sih yang tak ingin kelihatan menonjol di mata orang lain. Lebih-lebih dalam konteks pekerjaan, "menonjol" bisa membantu mempercepat kemajuan karier. Namun, berhati-hatilah. Keinginan yang terlalu menggebu untuk terlihat paling menonjol di antara yang lain di kantor, salah-salah bisa membuat Anda "over-acting". Bila ini terjadi, bukannya simpati atau penilaian yang positif yang Anda dapatkan melainkan justru label buruk, misalnya Anda bisa dicap sebagai penjilat. Memangnya Anda mau mendapatkan penghargaan sebagai The Most Likely to Kiss Some Boss Butt?

Oleh karenanya sebelum Anda beraksi di tempat kerja, pastikan dulu Anda mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Apakah Anda tipe karyawan yang sebenarnya tidak memiliki keterampilan yang jelas dalam bidang tertentu, namun pintar memanfaatkan situasi dan mencari celah untuk mempromosikan diri?

2. Apakah Anda suka membuatkan kopi untuk bos, sambil berusaha agar semua orang tahun bahwa Anda melakukannya?

3. Apakah Anda selalu merasa punya andil dan jasa atas kesuksesan orang lain, padahal kenyataannya tidak demikian, atau andil dan jasa Anda tidak sebesar yang Anda gembar-gemborkan?

4. Sebaliknya dari no.3, apakah Anda gemar mencari kesalahan orang lain untuk kegagalan pekerjaan Anda?

5. Apakah Anda punya kebiasaan mengulur-ulur waktu meeting dengan komentar-komentar panjang yang "nggak penting", sekedar untuk menunjukkan bahwa Anda ada di situ?

6. Apakah Anda suka menggosipkan teman-teman sekerja, dan menceritakan kekurangan mereka kepada atasan?

7. Apakah Anda orang terakhir yang meninggalkan kantor padahal sebenarnya tak ada alasan apapun bagi Anda untuk pulang belakangan?

Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut "tidak", maka Anda memang bukan seorang penjilat. Namun, jika Anda masih ragu-ragu atau bahkan diam-diam mulai mengakui bahwa semua itu adalah kebiasaan Anda sehari-hari selama ini, maka Anda sebenarnya bukanlah karyawan yang berdedikasi seperti yang Anda pikirkan. Artinya, inilah saatnya bagi Anda untuk berubah, demi kesehatan karier Anda. Sebab, percayalah, di mana pun tak ada tempat bagi orang yang menempuh cara-cara yang bersifat menjilat dalam mengejar kemajuan karier di tempat kerja.

Mengelola Konflik dengan Teman Sekantor

Sebagian besar waktu dalam hidup kita dihabiskan di kantor. Kadang kita tak begitu menyadari hal itu. Atasan, bawahan dan teman-teman sejawat merupakan orang-orang yang sehari-hari berinteraksi dengan kita. Kehidupan di kantor menciptakan sebuah pergaulan yang tidak kalah "intens" dengan pergaulan sosial lainnya, seperti di sekolah atau dalam bertetangga. Kadang ada gosip, lain kali terjadi pertengkaran dan pada saat yang lain lagi kita "merasa perlu" untuk mendiamkan teman sekantor kita karena suatu masalah yang kita anggap sudah sampai pada taraf untuk malas bertegur sapa dengan yang bersangkutan.

Dalam perspektif "pergaulan sosial" tadi, konflik di tempat kerja merupakan hal yang wajar. Dalam arti, mungkin dan bisa saja terjadi. Mengingat, kantor berisi orang-orang yang datang dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Dari pendidikan hingga karakter pribadi. Idealnya, tentu saja, berbagai perbedaan itu bisa dijadikan sebagai penguat dalam hubungan kerja. Tapi, pada sisi lain, perbedaan di mana-mana sering menjadi bibit perselisihan. Jika itu yang terjadi, maka kita perlu pandai-padndai mengenali perbedaan-perbedaan tersebut, untuk kemudian mencoba mengatasinya agar tidak menjadi potensi konflik.

Hal pertama yang perlu kita perhatikan dalam mangelola konflik di kantor adalah menahan diri. Cukup sederhana kedengarannya, tapi ini tidak mudah dilakukan. Setiap orang punya ego (yang besar) dan masing-masing dari kita punya kecenderungan untuk mendesakkan dan mempertahankan ego kita, mengungguli ego orang lain. Ibaratnya, kalau bisa ngotot mengapa harus mengalah. Jelas itu prinsip yang salah. Cobalah untuk senantiasa menahan diri, terutama tentu saja pada saat-saat yang gawat, genting, di tengah perdebatan sengit atau pun dalam situasi-situasi yang tidak menyenangkan.

Jika Anda merasa sangat kesal, jengkel, marah kepada teman, jangan berlama-lama berada di dekat orang tersebut; segera tinggalkan ruangan. Jika situasi tidak memungkinkan Anda untuk melakukannya, misalnya karena sedang meeting dan Anda harus berada di situ sampai selesai, berusahalan untuk diam. Jangan sekali-kali berteriak, membentak atau lebih-lebih menggebrak meja, membanting atau melempar benda-benda. Setelah berusaha untuk menahan diri dari kemarahan, langkah selanjutnya Anda perlu mengontrol emosi. Wah, ini lebih susah lagi. Tapi, tenang saja, inilah caranya:

-- Cobalah untuk memahami perasaan lawan bicara, ini akan membantu Anda menghindari tindakan yang kontra-produktif.

-- Pengalaman masa lalu bisa membantu untuk mencari solusi atas konflik yang muncul sekarang. Ingat-ingatlah, apakah Anda pernah mengalami kemarahan yang sama sebelumnya.

-- Petakanlah arti hubungan Anda dengan teman-teman Anda, ini akan membantu Anda menempatkan konflik pada jalur yang benar, bukan sekedar mengumbar emosi. Tanyakan pada diri Anda, seberapa penting sebetulnya lawan bicara yang tengah berkonflik dengan Anda. Jangan sampai Anda bertengkar hebat dengan teman kerja yang sudah sekian tahun bersama-sama hanya untuk urusan kecil.

-- Tanyakan, apa lagi yang tengah Anda alami selain konflik dengan rekan Anda itu? Jangan-jangan Anda memang tengah dalam tekanan masalah di luar pekerjaan.

-- Tanyakan, apa yang Anda peroleh dari konflik tersebut? Jawaban dari pertanyaan ini akan membantu Anda memahami motif Anda yang sebenarnya. Jangan-jangan, Anda bertengkar semata-mata hanya karena tak ingin jatuh gengsi, misalnya.

-- Tanyakan juga, apa yang hendak Anda pertaruhkan dengan konflik tersebut? Kalau bukan persoalan yang memang krusial, jangan menghabiskan energi hanya untuk bertengkar. Mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.